A.
Produk Kerajinan
Dari Bahan Keras
1) Pengertian Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan merupakan budaya
tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Di
antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan
bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan
sesuai dengan tuntutan pasar. Beberapa bahan keras yang digunakan dalam
pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua.
1.
Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan
keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi
fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi
keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti
berbagai jenis logam, fiberglass dan lain-lain.
2) Fungsi Kerajinan Bahan Keras
Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu
sebagai berikut :
1. Sebagai benda pakai
Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan
mengutamakan fungsinya, unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
Contohnya yaitu seperti lemari,meja,kursidll.
2. Sebagai benda hias
Benda hias, adlah karya kerajinan yang di buat sebagai benda
pajangan atau hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada
aspek segunaan atau fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai,kalung, cicin,
gelang, bingkai, patung, dll.
3) Tehnik Pembuatan Kerajinan
bahan keras
Beberapa teknik pembuatan produk
kerajinan dari bahan keras, antara lain seperti berikut.
a. Teknik Cor (cetak
tuang)
Teknik cor sudah ada ketika
kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal
teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan
perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
b. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa
Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau
berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat
dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi
bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh
permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan
pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai
dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara
perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka
sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah
permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa
larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan
melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas
larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari keduanya.
Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu,
sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai
pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi dari
keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut.
Sukses tidaknya mengetsa ini
bergantung pada pengendalian yang sangat hati-hati terhadap kekuatan larutan
asam pengetsa. Penerapan bahan penolak asam pada logamnya, cara dan
keterampilan dalam membuat desainnya agar tetap terbuka melalui penggunaan
resist (bahan pelindung), serta perhitungan waktu untuk pengukuran dan
pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa muncul di permukaan
logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang diinginkan.
c. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah
dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari
batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda
itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis,
swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan
juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa
jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran
tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
d. Teknik Ukir Tekan
Teknik mengukir tekan adalah teknik
membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2
mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm.
Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk
sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk
sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini
ialah dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari
gambar yang telah ditentukan.
e. Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan
alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk
benda ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan
yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut
adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan.
f. Teknik Anyam
Anyaman
adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya
anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik
anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.
4) Unsur Kerajinan Bahan Keras
Unsur-unsur yang terdapat di
kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal
dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai
sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang
diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat pula diphami sebagai sebuah
objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau
keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni),
keseimbangan (balance), dan kntras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan
haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun rasa senang.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan
selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis
karya kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang
menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan(comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan
tersebut digunakan.
3. Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan penggunaan.
5)
Macam Macam Produk Kerajinan
Bahan Keras
Produk kerajinan sangat beraneka
ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras. Kerajinan Logam
a. Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan
logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan
biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris,
kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya,
seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala
sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam
pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik
bakar/ pemanasan dan tempa.
b. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar
wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak
tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin.
Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dan
kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran
memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu
yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan
lain-lain.
c. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang
bernilal estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia
telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dan yang paling
sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu masih digunakan untuk
keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil dengan desain
Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan
alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman
Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang
menarik. Berikut contoh kerajinan dan bambu.
d. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di
Indonesia. Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan.
Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda
kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan banyak
digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain.
e. Kerajinan Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka
ragam. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat
unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk
kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias benda.Batu
hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak
dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan
batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu
banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
Kaca serat (fiberglass) adalah serat
gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat mi dapat
dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai.
Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan
korosi. OIeh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan
bangunan. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses
pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak resin bahan
dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau
sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna.
Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat
cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dan cair berubah menjadi padat
dan keras, serta berwarna bening mengilap.
6.Perencanaan Proses Produksi
Kerajinan dari Bahan Keras
Perencanaan produk kerajinan umumnya
lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness) dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan
fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat
fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan
sandang.
a. Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Pada materi produk kerajinan dari
bahan lunak, kamu telah mempelajari tentang pengelolaan sumber daya usaha yang
meliputi enam tipe sumber daya (Man,
Money, Material, Maching, Method, dan Market
b. Menentukan Fungsi dan Kualitas
Produk Kerajinan
Kualitas karya kerajinan ditentukan
oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan
bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi,
tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang
kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat
menentukan kesempurnaan bentuk karya. Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan
dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomi). Nilai estetik karya
kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai.
Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi
hiasan.
c. Menentukan Segmentasi Pasar
Secara ekonomi kerajinan cukup
menjanjikan dan memiliki peluang pasar yang mengembirakan. Apalagi ditunjang
dengan melimpahnya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah dibandingkan
dengan hal yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan biaya produksi.
Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan
sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Sentuhan estetik
pada produk kerajinan sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan. Untuk
menentukan produk kerajinan yang akan diproduksi, kita harus memperhatikan
selera pasar.
d. Menentukan Bahan/Material
Produksi Kerajinan
Pemilihan bahan/material dalam
pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material akan mendukung nilai
bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan
mempengaruhi kualitas barang tersebut.
e. Menentukan Teknik Produksi
Beberapa jenis kerajinan membutuhkan
alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik produksi kerajinan
disesuaikan dengan bahan, alat , dan cara yang digunakan. Pembuatan
produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan
dengan teknik-teknik berikut.
1) Teknik pahat
2) Teknik ukir
3) Teknik konstruksi atau sambungan
4) Teknik raut
5) Teknik bubut dan sebagainya
B. Produksi
Kerajinan Ukir Kayu
1. Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu
Merancang sering kita kenal dengan
istilah ”desain”. Jadi dalam hal ini merancang gambar desain awal dalam membuat
sebuah produk kerajinan sebelum dibuat. Adapun kelengkapan dalam gambar
rancangan tersebut sebaiknya mencakup: gambar tampak depan, tampak samping dan
tampak atas serta ukurannya yang jelas. Selain itu, harus ada gambar
potongannya dan gambar perspektifnya..
2. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Bahan yang digunakan untuk membuat
karya kerajinan ukir kayu harus diperhatikan, baik dari jenis kayu ataupun dari
kualitas tekstur kayunya, karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari
produk yang akan dibuat.
3. Alat Pendukung Produk Kerajinan
Ukir Kayu
Peralatan yang digunakan untuk
produksi kerajinan kayu harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Jika benda
yang akan dikerjakan produk ukiran, maka yang digunakan adalah seperangkat
peralatan ukir. Jika untuk kerja sekrol maka peralatan sekrol yang digunakan.
Alat finishing disesuaikan juga dengan teknik dan bahan finishing apa yang akan
digunakan.
Berikut ini merupakan contoh bahan
dan alat yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir kayu.
a. Pahat Ukir
b. Palu Kayu
c. Meja Kerja
d. Klem
e. Sikat Ijuk
f. Mesin Sekrol
g. Pensil
h. Penggaris
i. Kertas
Gambar
j. Lem Kayu
k. Kertas Ampelas
l. Gergaji
Belah
m. Ketam Tangan
n. Meteran
o. Bor
4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap
pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan
bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman
karena berhubungan dengan orang atau manusianya. Perlengkapan dan manfaat
kesehatan dan keselamatan kerja dalam kerja ukir antara lain seperti berikut.
a.Sebelum bekerja hendaknya
memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta
fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b.Pakailah pakaian kerja untuk
melindungi dan menghindari kotoran kayu pada saat kerja ukir.
c.Pakailah sepatu kerja, pada saat
kerja ukir agar terhindar dari kecelakaan/terkena pahat apabila jatuh dari meja
kerja.
d.Jika perlu, pakailah kaos tangan,
terutama pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat agar tangan
kita tidak terluka dan tidak kotor.
e.Masker, digunakan pada waktu kita
sedang membersihkan ukiran, pengamplasan dan finishing.
f.Jika sedang bekerja tidak
diperkenankan bergurau/bercanda, karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan
kerja.
g.Atur yang rapi pahat ukir di atas
meja sehingga tidak berantakan dan akan memudahkan ketika memilih pahat saat
bekerja.
h.Jika sudah selesai bekerja, kita
wajib membersihkan kotoran sisa pahatan kemudian mengembalikan pahat pada
tempatnya.
i.Limbah dikelola dengan baik.
5. Proses Produksi Kerajinan Ukir
Kayu
Proses kerja dilakukan sesuai
prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang
harus dilakukan ketika akan melakukan kerja mengukir.
a.
Penyiapan bahan
b.
Penyiapan alat
c. Membuat
Rancangan/Gambar Kerja
d.
Menyiapkan Pola
e.
Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan
f.
Menyekrol (krawangan)
g. Memahat
Awal (getak’i)
h. Memahat
Bagian Dasaran (lemahan)
i.
Membentuk ukiran
j. Memberi
Benangan (Coretan) pada Motif
k.
Mengampelas (menghaluskan)
l.
Finishing