Rabu, 11 Januari 2017

Produk Kerajinan fungsional dari bahan limbah

Produk kerajinan fungsional dari bahan limbah
a.      Pengertian
Produk kerajinan berbahan limbah adalah benda kerajinan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia, bukan karya mesin, melainkan keterampilan tangan serta keahlian atau kemahiran tangan dalam mengolah bahan dalam penyusunan teknik dalam proses pembuatan benda kerajinan yang bahan utamanya berasal dari limbah. 
b.      Jenis produk kerajinan fungsional
1. Produk fungsional nonfashion
Produk fungsional nonfashion adalah produk fungsional yang lebih mengutamakan nilai fungsi daripada nilai estetik. Sebagai contoh produk nonfeshion adalah alat kebersihan seperti sapu. Sapu dibuat mengutamakan fungsinya yaitu sebagai alat pembersih sehingga sapu tersebut nilai keindahannya kurang diperhatikan.
2. Produk fungsional fashion
Produk fungsional fashion adalah produk fungsional yang memiliki estetika lebih tinggi daripada produk fungsional yang tidak terkait dengan gaya hidup. Produk ini dengan nilai estetik lebih tinggi memiliki bentuk, warna, atau tekstur yang menarik. Beberapa contoh Produk Fashion dari Limbah, antara lain Tas dari Kemasan Pembersih, Ikat Pinggang dari Rangkaian Tutup Kaleng, Busana.
c.       Unsur unsur pembuatan kerajinan fungsional .
1. Unsur Estetika
                                    Estetika sering dikenal dengan istilah keindahan. Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan.
Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
d.      Contoh gambar
a.      Fashion
 

b.      NonFashion



Rabu, 05 Oktober 2016

Ciri-Ciri Unggas Petelur

   1. Ayam Ras Petelur
Ciri-cirinya:
·         Mudah terkejut (nervous)
·         Bentuk tubuh ramping
·         Cuping telinga berwarna putih
·         Kerabang kulit telur berwarna putih
·         Efisien dalam penggunaan ransum untuk membentuk telur
·         Tidak memiliki sifat mengeram
·         Produksi telur yang tinggi yaitu 200 butir/ekor/tahun, bahkan bisa mencapai 250 – 280 butir/ekor/tahun.
   2. Ayam Kampung Petelur
Ciri-cirinya:

·        Badan besar mencirikan induk mampu bertelur dengan banyak serta besar
·     Pada bagian kepala sering dijadikan pedoman yaitu jengger. Jengger merupakan bagian tubuh ayam kampung dan jika jengger betina lebih lebar dan besar mampu bertelur di atas rata-rata ayam kampung asli yakni 12-14 butir
·     Ciri petelur unggul yakni berbulu mengkilat kehijauan atau halus. Biasanya untuk bulu berwarna hitam lebih mudah dikenali. Bulu tertata rapi berarti tanda kalau ayam itu sehat.
·       Umur betina terbaik yaitu masih dalam masa produksi antara umur 9 bulan hingga 1 tahun 5 bulan
   3. Itik Petelur
Ciri-Cirinya:
·      Tubuh relatif kecil
·      Leher panjang
·      Berjalan tegak ( vertikal ) kurang lebih 45 derajat
·      Seksualitas atau birahi tinggi
·      Umumnya mulai bertelur sekitar umue 6-7 bulan

   4. Ayam Petelur

Ciri-Cirinya:
·      Lincah dan aktif bergerak. Jika bibit yang akan kamu beli diam saja, kemungkinan sedang terserang penyakit.
·      Bentuk tubuh si burung sempurna, simetris dan anggota tubuhnya lengkap.

·      Warna bulunya cerah dan tidak kusam.


Rabu, 27 Juli 2016

Kerajinan Fungsi Hias dari Bahan Limbah

Cara Membuat bunga lavender dari sedotan plastik

Cara Membuat Bunga Dari Sedotan Plastik

Sumber : Ide kreatif

Alat dan bahan yang diperlukan :
  • Sedotan dengan warna sesuai selera
  • Gunting
  • Lem batang
  • Kawat
  • Jarum
  • Daun tiruan
Lankah-langkah membuat bunga lavender :
  • Setelah menyiapkan alat dan bahan, lakukan langkah pertama dengan memotong satu sedotan menjadi 4 bagaian yang sama panjang
  • Setelah itu dari keempat potongan kecil trsebut potong lagi menjadi dua bagian dengan bntuk potongan runcing.
  • Lalu tusukan jarum pada bagian tengan potongan yang runcing tersebut hingga membentuk potongan bunga lavender. Buatlah bentuk seperti ini sebanyak-banyaknya.
  • Setelah itu, masukan potongan bunga lavender ke kawat satu persatu sampai perkiraan satu jari tengah atau bisa juga sesuai selera anda ,mungkin lebih panjang atau lebih pendek .
  • Dan langkah terakhir lilit lem batang ke kawat dan step terakhir tambahkan daun palsu untuk mempercantik bunga anda.
sumber:http://blogoinformasi.com/cara-membuat-bunga-dari-sedotan-plastik/

A. Pengertian Bahan Limbah
        Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia (Ign Suharto, 2011 :226). Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas toleransi lingkungan. Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang batas, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

B. Fungsi dan Unsur Produk Kerajinan Dari Bahan Limbah
   1. Unsur Produk Kerajinan dari Bahan Limbah
    a. Unsur Estetika
  Unsur   estetika   sering   kita   kenal   dengan   istilah   keindahan.
Keindahan   adalah   nilai-nilai   estetis   yang   menyertai   sebuah
karya   seni.   Keindahan   juga   diartikan   sebagai   pengalaman
estetis  yang  diperoleh  ketika  seseorang  mencerap  objek  seni
atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki
unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahanestestik atau keunikan karya seni memiliki
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance),    dan    kontras    (contrast)    sehingga    menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
   b. Unsur Ergonomis
  Unsur   ergonomis   karya   kerajinan   selalu   dikaitkan   dengan
aspek  fungsi  atau  kegunaan.  Adapun  unsur  ergonomis  karya
kerajinan adalah seperti berikut:
 1. Keamanan   (security)   yaitu   jaminan   tentang   keamanan
orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
 2. Kenyamanan   (comfortable),   yaitu   kenyamanan   apabila
produk  kerajinan  tersebut  digunakan.  Barang  yang  enak
digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah  produk  kerajinan  yang  memiliki  nilai  praktis  yang
tinggi.
  3. Keluwesan    (flexibility),    yaitu    keluwesan    penggunaan.
Produk  kerajinan  adalah  produk  terap/pakai,  yaitu  produk
kerajinan  yang  wujudnya  sesuai  dengan  kegunaan  atau
terapannya.  Produk  terap/pakai  dipersyaratkan  memberi kemudahan   dan   keluwesan   penggunaan   agar   pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
  2. Fungsi Kerajinan dari Bahan Limbah
 Secara garis besar, fungsi kerajinan limbah tekstil terbagi atas:
1. Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan.
2.Di samping sekedar sebagai benda pajangan, banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam kerajinan Tekstil.
3. Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini tetap mempertahankan nilai-nilai estetika.
4. Kerajinan limbah tekstil juga sangat dibutuhkan sebagai sarana pelestarian alam.
3. Pengemasan Produk Bahan Limbah

  • Perlindungan dari bahaya fisik (getaran, shock, dsb)
  • Perlindungan dari kondisi iklim mikro luar kemasan (kelembabantemperaturcahaya, dsb)
  • Kemudahan transportasi, terutama untuk makanan yang bersifat curah (cairan, butiran)
  • Menentukan porsi yang sesuai untuk penjualan dan/atau konsumsi
  • Pemberian informasi, karena kemasan dapat diberikan label yang mencantumkan berbagai informasi, termasuk barcode
  • Estetika

Sabtu, 14 Mei 2016

Kerajinan Bahan Keras


A.                       Produk Kerajinan Dari Bahan Keras

1)  Pengertian Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar. Beberapa bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua.
1.  Kerajinan Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, rotan dan lain-lain.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang-barang kerajinan seperti berbagai jenis logam, fiberglass dan lain-lain.
2) Fungsi Kerajinan Bahan Keras
Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu sebagai berikut :
1.  Sebagai benda pakai
Benda pakai adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Contohnya yaitu seperti lemari,meja,kursidll.
2. Sebagai benda hias
Benda hias, adlah karya kerajinan yang di buat sebagai benda pajangan atau hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek segunaan atau fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai,kalung, cicin, gelang, bingkai, patung, dll.

3)  Tehnik Pembuatan Kerajinan bahan keras
Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras, antara lain seperti berikut.

a. Teknik Cor (cetak tuang)
Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
b. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut.
Sukses tidaknya mengetsa ini bergantung pada pengendalian yang sangat hati-hati terhadap kekuatan larutan asam pengetsa. Penerapan bahan penolak asam pada logamnya, cara dan keterampilan dalam membuat desainnya agar tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung), serta perhitungan waktu untuk pengukuran dan pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang diinginkan.
c. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
d. Teknik Ukir Tekan
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan.
e. Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan.
f. Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.

4)     Unsur Kerajinan Bahan Keras
Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan keras yaitu sebagai berikut :
1.   Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mncerap objek seni atau dapat pula diphami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kntras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun rasa senang.
2.   Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah sebagai berikut:
1.   Keamanan (security) yaitu jaminan tenang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2.   Kenyamanan(comfortable) yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
3.   Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan penggunaan.

5)        Macam Macam Produk Kerajinan Bahan Keras
Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras. Kerajinan Logam
a.  Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
b.  Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
c. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilal estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dan yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil dengan desain Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik. Berikut contoh kerajinan dan bambu.
d. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain.

e. Kerajinan Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
f.   Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat mi dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. OIeh sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin (mmnyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dan cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengilap.

6.Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Keras
Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness) dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.
a. Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Pada materi produk kerajinan dari bahan lunak, kamu telah mempelajari tentang pengelolaan sumber daya usaha yang meliputi enam tipe sumber daya (Man, Money, Material, Maching, Method, dan Market
b. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya. Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomi). Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan.
c. Menentukan Segmentasi Pasar
Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan dan memiliki peluang pasar yang mengembirakan. Apalagi ditunjang dengan melimpahnya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah dibandingkan dengan hal yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan biaya produksi. Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan. Untuk menentukan produk kerajinan yang akan diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.
d. Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan
Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan mempengaruhi kualitas barang tersebut.
e. Menentukan Teknik Produksi
Beberapa jenis kerajinan membutuhkan alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat , dan cara yang digunakan. Pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut.
1) Teknik pahat
2) Teknik ukir
3) Teknik konstruksi atau sambungan
4) Teknik raut
5) Teknik bubut dan sebagainya

B.    Produksi Kerajinan Ukir Kayu

1. Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu
Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”. Jadi dalam hal ini merancang gambar desain awal dalam membuat sebuah produk kerajinan sebelum dibuat. Adapun kelengkapan dalam gambar rancangan tersebut sebaiknya mencakup: gambar tampak depan, tampak samping dan tampak atas serta ukurannya yang jelas. Selain itu, harus ada gambar potongannya dan gambar perspektifnya..
2. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan ukir kayu harus diperhatikan, baik dari jenis kayu ataupun dari kualitas tekstur kayunya, karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.
3. Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Peralatan yang digunakan untuk produksi kerajinan kayu harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Jika benda yang akan dikerjakan produk ukiran, maka yang digunakan adalah seperangkat peralatan ukir. Jika untuk kerja sekrol maka peralatan sekrol yang digunakan. Alat finishing disesuaikan juga dengan teknik dan bahan finishing apa yang akan digunakan.
Berikut ini merupakan contoh bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir kayu.
a.  Pahat Ukir
b.  Palu Kayu
c.  Meja Kerja
d.  Klem
e.  Sikat Ijuk
f.   Mesin Sekrol
g.   Pensil
h.   Penggaris
i.    Kertas Gambar
j.    Lem Kayu
k.   Kertas Ampelas
l.    Gergaji Belah
m.  Ketam Tangan
n.   Meteran
o.   Bor
4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan orang atau manusianya. Perlengkapan dan manfaat kesehatan dan keselamatan kerja dalam kerja ukir antara lain seperti berikut.
a.Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi nyaman.
b.Pakailah pakaian kerja untuk melindungi dan menghindari kotoran kayu pada saat kerja ukir.
c.Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir agar terhindar dari kecelakaan/terkena pahat apabila jatuh dari meja kerja.
d.Jika perlu, pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat agar tangan kita tidak terluka dan tidak kotor.
e.Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran, pengamplasan dan finishing.
f.Jika sedang bekerja tidak diperkenankan bergurau/bercanda, karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja.
g.Atur yang rapi pahat ukir di atas meja sehingga tidak berantakan dan akan memudahkan ketika memilih pahat saat bekerja.
h.Jika sudah selesai bekerja, kita wajib membersihkan kotoran sisa pahatan kemudian mengembalikan pahat pada tempatnya.
i.Limbah dikelola dengan baik.
5. Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan melakukan kerja mengukir.
a. Penyiapan bahan
b. Penyiapan alat
c. Membuat Rancangan/Gambar Kerja
d. Menyiapkan Pola
e. Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan
f. Menyekrol (krawangan)
g. Memahat Awal (getak’i)
h. Memahat Bagian Dasaran (lemahan)
i. Membentuk ukiran
j. Memberi Benangan (Coretan) pada Motif
k. Mengampelas (menghaluskan)
l. Finishing